Monday, November 22, 2010

Pencerahan Moralitas Gerakan Pemuda dalam Membangun Peradaban Bangsa


Pemuda merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika kehidupan sosial Indonesia pada umumnya, karena pemuda Indonesia adalah ahli waris cita-cita bangsa yang syah dan sekaligus adalah generasi penerus yang ikut meletakkan dasar-dasar kemerdekaan bangsa Indonesia, dengan melewati suatu simponi perjuangan yang panjang.

Sejarah politik Indonesia telah memaknai esensi gerakan pemuda sedikit demi sedikit telah mengalami pergeseran paradigma. Dalam konteks kekinian, peran-peran pemuda mulai kehilangan ruh dan komitmen gerakan di tengan-tengah persoalan bangsa yang sangat komplek dan mendalam. Lebih parah lagi, beberapa organisasi kepemudaan yang notabene diharapkan menjadi kekuatan bangsa, justru menjadi alat untuk meraih kepentingan pribadi dengan menghalalkan berbagai macam cara. .


Dalam wacana dialektis, deviasi gerakan organisasi kepemudaan sudah memasuki ranah simbolik “menara air” dan “manara gading”. Sebagai menara air organisasi pemuda di pandang sebagai etalase kepentingan yang bernuansa politis, sehingga dapat mainkan dinamikanya oleh siapa saja, baik oknum di dalam maupun di luar kelembagaan dan kesisteman yang mempunyai kepentingan Sebagai menara gading, organisasi pemuda di posisikan sebagai tempat yang eksklusif dan elistis sehingga terasa ada sebuah tirai yang membatasi dengan masyarakat luas.

Dalam konteks kebangsaan, peran-peran pemuda juga dihadapkan dengan realitas bangsa Indonesia secara umum yang telah menunjukkan rapuhnya sendi-sendi kebangsaan seperti: suburnya korupsi dan penggusuran, kemelut politik yang tak kunjung usai, terjualnya aset-aset kekayaan rakyat, hutan dan lautan di ganti menjadi lahan kering, sungai menjadi tong sampah, ancaman dis integrasi bangsa, miras / narkoba dan free sex menggantikan peran-peran agama, jumlah pengangguran dan anak jalanan meningkat tajam, penjualan wanita dan anak kian marak, LSM menjual data potensi kepada pihak asing, media lebih menjadi alat propaganda ketimbang mengungkap fakta, tampilnya orang terlalu kaya di negeri yang miskin, sulitnya hidup di negeri sendiri, lebih mencintai produk berlabel asing dari pada label lokal, lahirnya generasi tanpa kepadulian, serta hilangnya kebanggaan menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Sementara, tantangan globalisasi dengan ancaman kapitalisme dan imperealisme hampir tak mapu dihindarkan, yang pada akhirnya akan menghancur leburkan bangunan peradaban
Indonesia.

Tentu, tantangan pemuda sebagai tulang punggung bangsa Indonesia dalam menghadapi realitas demikian bukan hal yang mudah. Hendaknya gerakan pemuda harus mulai melakukan rekonstruksi guna meneguhkan kembali komitmen gerakan di mulai dengan pencerahan moralitas guna membangun kasadaran aksional, sehingga akan terbentuk pemuda yang mampu membangun peradaban dengan menjunjung tinggi harkat kemanusiaan, nilai-nilai demokrasi, keadilan, persamaan dan kejujuran.

Pencerahan moralitas, merupakan suatu keharusan guna membangun peradaban yang lebih baik. Moral menempati posisi yang sangat fundamental guna tercipyanya perubahan. Kemajuan peradaban suatu bangsa, akan menjadi tidak berarti ketika tidak memiliki akhlak atau etika. Sungguh, suatu bangsa akan tegak selama bangsa tersebut mampu menegakkan moralitas, bila tidak maka akan rusak dan binasalah bangsa itu.

Suatu upaya pencerahan atau gugatan mengenai paradigma dan komitmen dari gerakan pemuda dengan maksud self renewal selamanya penting, relevan dan aktual. Oleh sebab itu, pemuda hendaknya senantiasa kritis, idealis dan realis terhadap fenomena yang muncul, sehingga gerakan pemuda akan mampu menemukan perannya bagi peningkatan integritas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Corak demikian menjadi vital ketika bersinggungan dengan berbagai tuntutan revitalisasi dan reaktualisasi pada perspektif semangat dan orientasi kejuangan.

Terjadinya pergeseran paragdigma yang terjadi pada gerakan pemuda tersebut, harus di sikapi bersama guna meluruskan kembali ruh dan komitmen kebangsaan dengan mengedepankan nilai-nilai moralitas bangsa. Setidak-tidaknya peran-peran tersebut di petakan dalam agenda kultural yang aksentuasinya mengedepankan: pertama, gerakan pencerahan dan penyadaran kebangsaan, advokasi dan pembelaan terhadap kemanusiaan dan kebenaran. Akses dari gerakan ini meliputi dimensi sosio kultural. Kedua, menjadikan kekuatan korektif dan alternatif dalam perspektif kebangsaan. Ketiga, menjadi gerakan yang sarat dengan wacana diversivikasi pemikiran. Keempat, menjadikan gerakan pemuda sebagai ajang kreativitas kondusif bagi pengembangan Sumber Daya Manusia yang credible dan inovatif.

Namun untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya upaya pemahaman yang dalam dan pemahaman yang tinggi yakni pemahaman yang membutuhkan interpretative berdasar aktual dan tekstual, sehingga upaya perumusan diperlukan analisa yang tajam berdasar nilai idealis dan realis, bukan perspektif kepentingan.

KNPI merupakan wadah yang tepat guna melakukan kajian-kajian cerdas dan progresif dengan melibatkan semua jajaran pemuda sebagai upaya untuk mempertegas komitmen dan nilai moralitas gerakan kepemudaan di tengah rapuhnya sendi-sendi kebangsaan. Tanpa itu semua, slogan pemuda sebagai kreator dan penggerak pembangunan peradaban bangsa hanya akan menjadi isapan jempol belaka. Hendaknya pemuda harus menjadi saksi dan pelaku terhadap historitas kemanusiaan dan keadilan di negeri ini. Dengan kesaksian tersebut, di harapkan keterlibatan secara langsung dengan masalah-masalah kemanusiaan, mulai dari komunitas di mana ia tinggal, karena secara teologis, cita-cita moral tersebut bersifat mutlak – abadi – universal. Oleh sebab itu kesadaran yang di bangun adalah kesadaran yang bersifat holistic, setubuh, tidak hanya perspektif golongan namun seluruh umat manusia bahkan alam semesta. Meliputi sekaligus malampaui, sebagai konsekwensi penterjemahan esensi gerakan moralitas dan moralitas gerakan yang harus dibumikan kedalam pergulatan kemanusiaan secara dialektis dan epistemis.

Sekali Merdeka…………. Merdeka sekali.

Eko Sumarsono, ST
Wakil Ketua DPD KNPI Privinsi Kepulauan Riau.
Baca Selanjutnya.....

Akankah Guru Honor Sejahtera ?

Oleh: Eko Sumarsono
(Wakil Ketua DPD KNPI Prov Kepri; ketua DPD IMM Prov Kepri)

....... Tanpa sebuah kepalsuan semua guru meyakini guru artinya Ibadah.
Tanpa sebuah kemunafikan semua guru berikrar mengabdi kemanusiaan
Tapi dunianya ternyaa tuli setuli batu… tak berhati
Otonominya, kompetensinya, profesinya hanya sepuhan pembungkus rasa getir
Tatkala dunianya tidak bersahabat tidak mungkin menjadi guru yang Guru
………………..
Mungkinkah berharap yang terbaik dalam kondisi yang terburuk?
Kenapa ketika orang menangis kami harus tetap tertawa?
Kenapa ketika orang kekenyangan kami harus tetap kelaparan?
………………..


Penggalan Litani (senandung kehidupan, doa dan harapan) karya Prof. Dr. H. Winarno Surakhmad yang pernah dibacakan dalam peringatan hari guru ke-60 di Stadiun Manahan Surakarta pada hari Minggu 27 November 2005 tersebut menggambarkan betapa ironisnya nasib yang harus diterima oleh sosok yang bernama GURU.


GURU, menjadi pilar utama dalam dunia pendidikan dengan tugas utama yakni mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada setiap jenjang pendidikan, dan dengan tujuan menciptakan individu-individu yang merdeka, matang, bertanggung jawab dan peka terhadap realitas sosial. Maju atau tidaknya suatu negara tergantung dari seberapa besar peran dan kontribusi sosok yang bernama GURU. Maka tidak salah lagi ketika pasca perang dunia pertama, yakni pasca dijatuhkannya bom atom oleh tentara sekutu di Nagasaki dan Hiroshima, yang pertama dilakukan oleh Jepang adalah mendata berapa jumlah guru yang masíh hidup. Terbukti dengan begitu sangat menghargai peran guru, dalam kurun waktu yang tidak begitu lama Jepang sudah menjadi negara Sangat di segani di dunia.

Guru tetaplah guru, baik guru swasta (honorer) maupun guru negeri adalah sama dan sebangun, tidak ada bedanya dalam tugas dan tanggung jawab. Ketika terkait dalam tuntutan profesionalnya, semua sama-sama memerlukan akses informasi dan teknologi yang memadai. Dalam hal pelaksanaan amanat Undang-Undang No 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, baik guru swasta (honorer) maupun guru negeri juga sama-sama sebagai ujung tombak pendidikan dalam hal pengembangan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan bangsa, disamping dalam mewujudkan tujuan Undang-Undang tersebut yakni untuk berkembangnya kemampuan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mempunyai aklak yang mulia.

Jasa dan pengorbanan guru tidak akan dapat dibanding dengan nilai apa pun juga. Apapun usaha yang dilakukan pemerintah tidak akan pernah dapat senilai dengan apa yang sudah diberikan oleh guru. Bahkan dalam beberapa lirik lagunya itu, Sartono menyebut Guru sebagai “pelita dalam kegelapan, laksana embun penyejuk dalam kehausan, patriot pahlawan bangsa Tanpa tanda jasa”.

Namun ada satu hal yang harus di garis bawahi bahwa guru bukanlah malaikat. Mereka tetap saja sebagai manusia biasa. Dalam perjuangannya, mereka juga memerlukan kekuatan materi untuk penyangga kehidupannya. Bentuk pengharapan mereka akan materi adalah hal yang wajar adanya. Namun realita yang terjadi adalah masih adanya gaji guru yang lebih rendah dari UMK (Upah Minimun Kota), yang tak ubahnya gaji para pekerja kasar ataupun pembantu rumah tangga yang tidak memerlukan keahlian apapun dalam menjalankan pekerjaannya.

Mungkin beruntung bagi guru negeri yang standar gajinya sudah mengikuti standar gaji PNS lainnya, yakni minimal sama atau sudah melampaui UMK. Apalagi bagi yang sudah mengikuti sertifikasi pendidikan, mungkin tidak terlalu risau lagi. Sementara guru swasta / honorer, yang besarnya gaji / pendapatan ditentukan oleh lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta tempatnya bekerja, pada umumnya menerima lebih kecil dibandingkan dengan UMK.

Contoh Chairul, seorang guru honor sekolah negeri di Batam yang dari pengabdiannya mendapat gaji sebesar Rp. 362.500. Pendapatan tersebut didapat dari total jam mengajar yang diambilnya yakni 29 jam dengan upah Rp. 12.500 / jam (Perhitungan jumlah jam belajar dalam satu bulan adalah sama dengan jumlah jam yang diambilnya dalan satu minggu). Masih beruntung Choirul mendapatkan insentif dari Pemerintah kota Batam meski jumlahnya hanya Rp. 200.000,- perbulan dan Insentif dari pemerintah provinsi Rp. 250.000,- perbulan. Jadi total Gaji yang diterimanya adalah Rp. 812.500,- (delatan ratus dua belas ribu lima ratus rupiah). Itupun masih dalam perhitungan secara matematis, karena insentif yang diberikan oleh Pemko Batam adalah per 3 bulan dan dari pemerintah provinsi Kepri adalah per 6 bulan. Berarti sebelum menerima insentif tersebut, Choirul hanya menerima Rp. 362.500 perbulannya. Bandingkan dengan UMK Kota Batam yang jumlahnya Rp. 960.000,- dan itu pun masih di bawah KHL (kemampuan Hidup Layak).

Bagaimana bisa berlangganan koran, membeli buku maupun mengakses Internet untuk mengembangkan wawasan dan profesionalisme, sedang untuk biaya hidup di Batam saja masih jauh dari cukup. Namun ketika terjadinya keterpurukan dalam bidang pendidikan di negeri ini maka guru tetap di anggap yang paling bertanggung jawab. Bak buah simalakama, dimakan bapak mati tidak dimakan ibu mati.

Ketidakjelasan dan Ketidakadilan Regulasi

Saat membuka The Seventh E-9 Ministerial Review Meeting on Teacher Education and Training di Nusa Dua, Bali, Selasa (11/3), Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan dunia pendidikan memiliki tiga komponen yakni sistem, pendanaan, dan guru. Jika sistem pendidikan sudah baku, pendanaan sudah proporsional, tapi kualitas guru masih dibawah standar, maka upaya pengembangan pendidikan akan tetap stagnan. Jadi untuk perubahan ke arah lebih baik, maka untuk peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru tidak bisa ditawar lagi.

Semangat demikian hendaknya menjadi dasar bagi pemerintah daerah di dalam mengambil kebijakan-kebijakan bidang pendidikan. Dengan menempatkan kesejahteraan guru secara proporsional, maka profesionalisme guru akan semakin meningkat. Guru negeri (PNS) maupun guru swasta (honorer) seharusnya memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam dunia pendidikan. Oleh sebab itu, dalam sistem penggajian pun harus dibuat regulasi yang sama dan adil.

Kebijakan perhitungan upah atau penghasilan bagi guru swasta / honor yang selama ini masih menggunakan standar perhitungan pada minggu pertama dalam satu bulan Sangatlah tidak manusiawi. Bayangkan berapa pendapatan seorang guru swasta / honor bila hanya dihitung berdasar jumlah jam mengajar pada minggu pertama, sementara mereka harus mengajar empat minggu dalam sebulan. Artinya, bila seorang guru honor mendapat jatah mengajar dua puluh jam dalam seminggu, maka dalam satu bulan ia hanya menerima honor sebesar 20 kali honor rata-rata per jam. Bila sekolah menerapkan kebijakan upah per jam adalah Rp. 12.500 maka pendapatan guru tersebut adalah Rp. 250.000 dalam satu bulan. Padahal, dalam sebulan ia minimal harus tampil di sekolah yang bersangkutan 20 kali empat minggu yaitu 80 jam pelajaran. Sangatlah ironis ketika gaji seorang guru ternyata lebih kecil dibangdingkan dengan gaji Pembantu Rumah Tangga yang hanya lulusan Sekolah Dasar.

Di lain pihak, mungkin kita sering menjumpai guru-guru negeri dan di sekolah-sekolah swasta “elit” yang berpenampilan modis, lengkap dengan dasinya dan berkendaraan motor keluaran terbaru bahkan mobil pribadi. Apa dan siapa yang salah? Mengapa jurang perbedaan tersebut begitu besar?

Pemberian insentif bagi guru juga tidak sepantasnya pilih kasih. Guru honorer / swasta juga berhak mendapatkan insentif dari pemerintah dengan jumlah yang sama dengan guru-guru yang lain.

Namun dengan alasan pembenaran klise bahwa anggaran pendidikan yang terbatas, beberapa pemerintah daerah/kota sering kali mengeluarkan regulasi ketidakadilan tersebut. Demikian juga yang dilakukan pemerintah kota Batam, dalam pemberian insensif bagi guru terkesan pilih kasih. Bagi guru negeri (PNS), semua mendapatkan insentif sebesar Rp. 500.000/bulan, namum bagi guru honor terbagi atas tiga golongan. Pertama; mereka yang mendapatkan Rp. 500.000/bulan, kedua; mereka yang mendapatkan Rp. 200.000/bulan dan ketiga; mereka yang tidak mendapatkan insentif tersebut sama sekali.

Tentu tidak proporsional jika pemerintah menuntut mutu pembelajaran yang berkualitas, sementara pemerintah melupakan aspek-aspek strategis yang menentukan kesejahteraan guru secara merata..
Baca Selanjutnya.....

Kesadaran Berprilaku Positif terhadap Lingkungan dan Kesehatan

Oleh: Eko Sumarsono, ST **)

Pertama, segala puji bagi Allah yang sampai hari ini tak kurang-kurangnya memberikan nikmatNya kepada kita sekalian. Sungguh, jika seluruh lautan di dunia ini digabungkan menjadi tinta, tidak akan cukup untuk menuliskan ilmu Allah, juga tidak akan pernah selesai menuliskan nikmat yang diberikanNya kepada manusia.

Indonesia hari ini, yakni Indonesia yang tidak henti-hentinya mendapat Ujian dan cobaan dari Allah SWT. Krisis multi dimensi, tragedi silih berganti, bencana datang bertubi-tubi, mulai dari tanah longsor, banjir bandang, kekeringan, gempa, gunung meletus, angin puting beliung bankan juga tsunami yang tidak sedikit menyebabkan kerugian baik materiil maupun korban manusia. Inilah realitas yang harus kita hadapi. Apakah arti dari semua ini? Mungkinkah ini pelajaran untuk kita semua? Masihkah mata kita tidak melihat? Ataukah telinga kita masih tersumbat? Atau belumkah akal kita belum juga sadar dan mengerti? Atau malah hati kita telah terkunci? .


Ke-egois-an; mungkin itu jawaban sederhana yang cukup mewakili. Keegoisan manusia menyebabkan cenderung menjadi korup, alam dirusak untuk kepentingan diri sendiri, hutan dan lautan di ganti menjadi lahan kering, sungai menjadi tong sampah, sehingga ekosistem menjadi terganggu, terjadi wabah penyakit dan bencana alam datang bertubi-tubi.

Semestinya kita belajar dari semua yang pernah terjadi agar tidak terulang kembali dengan mengubah cara berprilaku dalam memanfaatkan alam. Prilaku yang cenderung negatif dalam pengelolaan alam perlu segera diubah karena dapat mengakibatkan rusaknya alam (lingkungan) juga akan merugikan manusia itu sendiri.
“ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. QS. Ar Rum : 41

Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan, sebagaimana firmanNya :
“Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan”. QS. Asy Syu`araa`: 183

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. QS. Al A`raaf : 56

Alam merupakan anugerah tak terhingga yang diperuntukkan Allah SWT bagi manusia. Perilaku-perilaku yang minus terhadap alam diantaranya, menggunduli hutan, membuka ladang dengan cara membakar, membuang sampah sembarangan, membuang limbah pabrik ke sungai atau laut, membangun rumah di daerah aliran sungai dan sebagainya harus kita ubah dengan kesungguhan hati sehingga alam kembali menjadi asri dan sedap dipandang mata.

Melakukan Perubahan prilaku sosial tentu menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia. Langkah yang paling sederhana yakni memulai dari diri kita, keluarga kita dan lingkungan dimana kita berada. Memberikan pemahaman yang baik kepada keluarga, terutama anak-anak sebagai generasi pelanjut untuk menjaga dan mencintai lingkungan merupakan cara strategis dan sangat memungkinkan untuk kita lakukan. Diharapkan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa menjadi sensitip terhadap lingkungan sehingga lingkungan yang baik dan sehat.akan selalu dijaganya dan sebaliknya jika melihat lingkungan kotor dan tidak sehat.maka akan dicarikan pemecahannya agar lingkungannya menjadi bersih dan sehat.

Sudah saatnya kita saling mengingatkan betapa pentingnya peranan lingkungan bagi umat manusia. Untuk itu pendidikan dan penyuluhan tentang lingkungan yang sehat menjadi sangat penting untuk segera dilakukan sehingga tidak ada kesempatan bagi perilaku negatif untuk meluas.

Freire dengan Conscientation nya menyatakan bahwa upaya untuk mencerdaskan rakyat hanya dapat dilakaukan melalui penyadaran, tentunya harus memperhatikan karakteristik masyarakat yang dihadapi. Ini disebabkan karena setiap komunitas memiliki budaya dan karakterististik yang berbeda satu sama lainnya, sehingga tidak mungkin hanya dengan satu pendekatan atau cara untuk menyadarkan mereka. Ini artinya dalam rangka mencerdaskan rakyat harus didesain sedemikian rupa sehingga mereka merasa senang untuk berbuat, dan tidak terbebani, yang pada akhirnya akan memberikan hasil yang optimal.

Mengapa keluarga harus dilibatkan. KELUARGA memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan kesehatan mental anak. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya, yang diberikannya merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat.

Agama memberikan petunjuk tentang tugas dan fungsi orang tua dalam merawat dan mendidik anak, agar dalam hidupnya berada dalam jalan yang benar, sehingga terhindar dari malapetaka kehidupan, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. QS. Attahrim : 6

Rasulullah saw. dalam salah satu hadisnya bersabda, "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (tauhiidulllah), karena orang tuanyalah anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi" (H.R. Bukhari & Muslim, dalam Panitia Mudzakarah Ulama, 1988).

Berkenaan dengan peran keluarga (orang tua) dalam mendidik anak, Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ikhtisar Ihyau Ulumuddin terjemahan Mochtar Rasjidi dan Mochtar Jahja (1966:189) mengemukakan bahwa anak merupakan amanat bagi orang tuanya, dia masih suci laksana permata, baik atau buruknya perkembangan anak, amat bergantung kepada baik atau buruknya pembiasaan yang diberikan kepadanya.

Keluarga merupakan aset yang sangat penting, individu tidak bisa hidup sendirian, tanpa ada ikatan-ikatan dengan keluarga. Begitu menurut fitrahnya, menurut budayanya, dan begitulah perintah Allah SWT. Keluarga memberikan pengaruh yang besar terhadap seluruh anggotanya sebab selalu terjadi interaksi yang paling bermakna, paling berkenan dengan nilai yang sangat mendasar dan sangat intim (Djawad Dahlan, dalam Jalaluddin Rahmat dan Muhtar Gandaatmaja, 1994:49).

Keluarga mempunyai peranan penting karena dipandang sebagai sumber pertama dalam proses sosialisasi (Uichol Kim & John W. Berry). Keluarga juga berfungsi sebagai transmitter budaya, atau mediator sosial budaya anak (Hurlock, 1956; dan Pervin, 1970). Termasuk budaya bersih, sehat dan cinta Lingkungan.

Islam menetapkan tujuan pokok kehadirannya untuk memelihara agama, jiwa, akal, jasmani, harta, dan keturunan. Setidaknya tiga dari yang disebut di atas berkaitan dengan kesehatan. Tidak heran jika ditemukan bahwa Islam amat kaya dengan tuntunan kesehatan. Paling tidak ada dua istilah literatur keagamaan yang digunakan untuk menunjuk tentang pentingnya kesehatan dalam pandangan Islam.

Kesehatan, yang terambil dari kata sehat; dan Afiat. Keduanya dalam bahasa Indonesia, sering menjadi kata majemuk sehat afiat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesra, kata "afiat" dipersamakan dengan "sehat". Afiat diartikan sehat dan kuat, sedangkan sehat (sendiri) antara lain diartikan sebagai keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit).

Walaupun Islam mengenal hal-hal tersebut, namun sejak dini perlu digarisbawahi satu hal pokok berkaitan dengan kesehatan, yaitu melalui pengertian yang dikandung oleh kata afiat.

Istilah sehat dan afiat masing-masing digunakan untuk makna yang berbeda, kendati diakui tidak jarang hanya disebut salah satunya (secara berdiri sendiri), karena masing-masing kata tersebut dapat mewakili makna yang dikandung oleh kata yang tidak disebut.

Pakar bahasa Al-Quran dapat memahami dari ungkapan sehat wal-afiat bahwa kata sehat berbeda dengan kata afiat, karena wa yang berarti "dan" adalah kata penghubung yang sekaligus menunjukkan adanya perbedaan antara yang disebut pertama (sehat) dan yang disebut kedua (afiat). Nah, atas dasar itu, dipahami adanya perbedaan makna di antara keduanya.

Dalam literatur keagamaan, bahkan dalam hadis-hadis Nabi Saw. ditemukan sekian banyak doa, yang mengandung permohonan afiat, di samping permohonan memperoleh sehat.

Dalam kamus bahasa Arab, kata afiat diartikan sebagai perlindungan Allah untuk hamba-Nya dari segala macam bencana dan tipu daya. Perlindungan itu tentunya tidak dapat diperoleh secara sempurna kecuali bagi mereka yang mengindahkan petunjuk-petunjuk-Nya. Maka kata afiat dapat diartikan sebagai berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan penciptaannya.

Kalau sehat diartikan sebagai keadaan baik bagi segenap anggota badan, maka agaknya dapat dikatakan bahwa mata yang sehat adalah mata yang dapat melihat maupun membaca tanpa menggunakan kacamata. Tetapi, mata yang afiat adalah yang dapat melihat dan membaca objek-objek yang bermanfaat serta mengalihkan pandangan dari objek-objek yang terlarang, karena itulah fungsi yang diharapkan dari penciptaan mata.

Telah disinggung bahwa dalam tinjauan ilmu kesehatan dikenal berbagai jenis kesehatan, yang diakui pula oleh pakar-pakar Islam.

Majelis Ulama Indonesia (MUI), misalnya, dalam Musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai "ketahanan jasmaniah, ruhaniah, dan sosial yang dimiliki manusia, sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan (tuntunan-Nya), dan memelihara serta mengembangkannya."

Memang banyak sekali tuntunan agama yang merujuk kepada ketiga jenis kesehatan itu.Dalam konteks kesehatan fisik, misalnya ditemukan sabda Nabi Muhammad Saw.: ”Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu”.

Demikian Nabi Saw. menegur beberapa sahabatnya yang bermaksud melampaui batas beribadah, sehingga kebutuhan jasmaniahnya terabaikan dan kesehatannya terganggu. Pembicaraan literatur keagamaan tentang kesehatan fisik, dimulai dengan meletakkan prinsip: ” Pencegahan lebih baik daripada pengobatan.”

Karena itu dalam konteks kesehatan ditemukan sekian banyak petunjuk Kitab Suci dan Sunah Nabi Saw. yang pada dasarnya mengarah pada upaya pencegahan. Salah satu sifat manusia yang secara tegas dicintai Allah adalah orang yang menjaga kebersihan. Kebersihan digandengkan dengan taubat dalam surat Al-Baqarah (2): 222:
”Sesungguhnya Allah senang kepada orang yang bertobat, dan senang kepada orang yang membersihkan diri.” Al-Baqarah: 222

Tobat menghasilkan kesehatan mental, sedangkan kebersihan lahiriah menghasilkan kesehatan fisik. Wahyu kedua (atau ketiga) yang diterima Nabi Muhammad Saw. adalah:
“ Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah “QS Al-Muddatstsir: 4-5.


Perintah tersebut berbarengan dengan perintah menyampaikan ajaran agama dan membesarkan nama Allah Swt. Terdapat hadis yang amat populer tentang kebersihan yang berbunyi: ” Kebersihan adalah bagian dari iman ”.

Hadis ini dinilai oleh sebagian ulama sebagai hadis dha'if. Kendati begitu, terdapat sekian banyak hadis lain yang mendukung makna tersebut, seperti sabda Nabi Saw.: ” Iman, terdiri dan tujuh puluh sekian cabang, puncaknya adalah keyakinan bahwa "Tiada Tuhan selain Allah, dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dan jalan”.

Perintah menutup hidangan, mencuci tangan sebelum makan, bersikat gigi, larangan bernafas sambil minum, tidak kencing atau buang air di tempat yang tidak mengalir atau di bawah pohon, adalah contoh-contoh praktis dari sekian banyak tuntunan Islam dalam konteks menjaga kesehatan. Bahkan sebelum dunia mengenal karantina, Nabi Muhammad Saw. telah menetapkan dalam salah satu sabdanya.

Apabila kalian mendengar adanya wabah di suatu daerah, janganlah mengunjungi daerah itu, tetapi apabila kalian berada di daerah itu, janganlah meninggalkannya.

Begitu akan menjadi berarti ketika kita bisa memberikan kontribusi demi kemaslahatan umat. Ketika kita hanya menyalahkan masalah yang ada disekeliling kita, maka itulah masalah sebenarnya. Bukan saatnya lagi kita terus mengkritik, tetapi bagaimana kita bisa menjadi solusi atas setiap masalah yang ada. Syukur atas semua nikmat yang diberikan Allah, itulah kuncinya.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". QS. Ibrahim : 7


**) Dibuat sebagai pra-syarat dalam mengikuti Seminar dan Workshop Kesehatan dan Lingkungan Hidup oleh Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah pada hari Jumat - Minggu, 25 - 27 Januari 2008 di LPMP Jl. Kyai Mojo Srondol Semarang Jawa Tengah

**) Eko Sumarsono, ST: Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Provinsi Kepulauan Riau

Baca Selanjutnya.....

Refleksi untuk Generasi Muda

Tulisan ini penulis sampaikan sebagai bahan refleksi Generasi muda untuk melihat berbagai persoalan bangsa yang memang sudah demikian semrawut. Generasi muda sebagai penerus estafet kepemimpinan bangsa sudah seharusnya peka dan peduli dengan agenda-agenda globalisasi yang pada akhirnya menyandera bangsa Indonesia untuk kepentingan korporasi-korporasi asing (lebih dominan USA = United State Arogan), dan lebih parah lagi agenda-agenda tersebut di support para pengambil kebijakan kita. Lihatlah betapa kekuatan-kekuatan asing sudah mengintervensi kita dengan segala kebijakan yang menghancur-leburkan bumi pertiwi ini.

Pertanyaan dari fakta tersebut adalah .... Mengapa jutaan hektar hutan yang sudah gundul tidak dihijaukan kembali? Karena tidak ada uang.

Mengapa senjata dan peralatan militer kita sudah banyak yang usang dan tidak diperbaharui? Padahal TNI yang kyat dan tangguh dengan peralatan militer yang modern dan canggih mutlak diperlukan untukmengawal keutuhan NKRI dari rongrongan eksternal maupun internal. Karena tidak ada uang.


Mengapa anggaran untuk menanggulangi demam berdarah, flu burung dan epidemi lanilla tidak memadai? Karena tidak ada uang.

Mengapa alokasi APBN bidang pendidikan kita hanya 8 sekian persen saja dari amanat undang-undang yang seharusnya 20 persen. Padahal pendidikan merupakan ”roh” bangkit tidaknya statu bangsa. Karena tidak ada uang

Mengapa pencurian dilautan kita, kita biarkan merajalela? Mengapa kita tidak membeli papal-kapal patroli yang dapat menekuk papal para perompak kekayaan laut kita? Karena tidak ada uang.

Mengapa infrastruktur kita, jalan dan jembatan hampir diseluruh bagian Indonesia sudah lama demikian buruk dan tidak direkonstrukdi? Demi kenyamanan rakyat dan demi kelancaran ekonomi roda? Karena tidak ada uang.

Mengapa sekitar 40 % rakyat Indonesia berada dilapidan bawah kemiskinan dan belum beringsut dari nasibnya yang tetap subsistem, hidup dicekam kemiskinan dan seolah tanpa harapan? Karena tidak ada uang.

Mengapa harga BBM naik terus dari tahun ketahun yang akibatnya semakin mencekik leher rakyat. Karena tidak ada uang. Jadi mengapa Indonesia menjadi negara miskin bin melarat? Menjadi negara yang tidak punya uang cukup untuk menbangun masa depannya? Sehingga menjadi negara yang sarat hutang yang sudah kecanduan? Bukan negara gemah ripah lohjinawi tata tentrem karta raharja, seperti kata kakek-nenek kita dulu? Atau negara kolam susu, negara dimana tongkat kayu dan batu jadi tanaman seperti kata Koes Plus?

Jawabannya adalah karena kepemimpinan nasional kita bermental inlander (meminjam istilah Prof. Dr. HM Amin Rais), yang hanya mementingkan kepentingan pribadi, kroni dan kelompok. Korupsi pribadi, korupsi kolektif dan korupsi yang menyandera negara (state capture corruption) sudah menjadi pemandangan lumrah dinegeri ini. Berbagai kebijakan yang dihasilkan cenderung tidak berpihak pada rakyat, terbukti dengan banyaknya kebijakan yang menyandera negara untuk kepentingan koorporasi asing yang pada akhirnya menjerumuskan negara ke jurang kehancuran.

Diterbitkannya UU No. 10 / 1998 semakin mensiratkan betapa kehancuran perbankan nasional kita sudah didepan mata. Elite nasional kita sepertinya sudah gila dengan mengeluarkan kebijakan tidak adanya batasan kepemilikan asing sahan perbankan nasional, karena investor atau badan hukum asing boleh memiliki hingga 99 persen saham bank Indonesia. Angka 99 persen itu merupakan angka ajaib yang membuka pintu penjajahan ekonomi Indonesia semakin terbuka. Padahal, Amerika Serikat sebagai pemimpin puncak globalisasi dan liberalisasi ekonomi saja membatasi kepemilikan asing diperbankan nasionalnya hanya sampai 30 persen. Gila nggak ? Dampaknya…? Saat ini 6 dari 10 bank terbesar di Indonesia sudah dimiliki oleh pihak asing dengan kepemilikan mayoritas. Hebatnya lagi, pihak asing bisa membeli bank-bank tersebut dengan harga 8 – 12 % dari total biaya rekapitalisasi dan restrukturisasi perbankan yang dikeluarkan oleh negara. Negara pun maíz harus membayar bunga obligasi sekitar Rp. 50 – 60 Trilyun setiap tahun ingá tahun 2030. Ruar Biasa….!!

Tahun 2003 pemerintah mengeluarkan UU no 19 / 2003 tentang BUMN adalah UU yang pertama di Indonesia yang memberikan landasan hukum eksplisit terhadap pelaksanaan privatisasi. Namur sayangnya UU tersebut justru menjadi tameng pengambill kebijakan yang secara membabi buta mencari keuntungan dengan menjual sebanyak-banyaknya BUMN kita, bukan berdasar rujukan kedaulatan dan kemakmuran masyarakat Indonesia. Penjualan Indosat merupakan salah satu contoh yang paling riil. Lebih gila lagi, tahun 2008 tanda-tanda privatisasi BUMN secara kalap semakin terlihat nyata. Komite privatisasi preusan BUMN sudah membuat daftar 44 BUMN yang akan dijual. Ruar Biasa…!!

UU No 22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi justru memunculkan pengelolaan migas yang amburadul. Dari produksi minyak nasional sebesar sekitar satu juta barel per hari sekarang ini sudah didominasi oleh korporasi asing (dimana pertamina hanya memproduksi sekitar 109 ribu barel perhari). Maka jangan heran ketika Indonesia sebagai negara penghasil minyak dan gas terbesar justru kekurangan bahan bakar. Kalau sebagian besar sumber energi kita dikuras oleh pihak asing (dan tidak transparan), maka secara rasional berapa lama negara kita akan mampu bertahan secara ekonomi? Seberapa bebas keputusan politik bisa diambil oleh para pemimpinnya? Dan yang lebih memprihatinkan lagi seberapa mal harga yang harus dibeli oleh rakyatnya dari harga BBM, TDL, ingá tarif jalan tol? Ruar Biasa….!!

Dan kebijakan-kebijakan lainnya….

Pertanyaanya adalah……, Bila sumber daya alam kita sudah dipersembahkan kapada pihak asing, perairan nasional kita sudah didominasi asing, lebih dari 50% perbankan nasional dikuasai asing, telekomunikasi juga dipegang asing (Indosat dimiliki Temasek Singapura, disamping 35% saham Telkom dan 98% saham XL juga milik asing), industri otomotof juga dikuasai asing, bahkan perjanjian kerjasama pertahanan (DCA) dengan Singapura juga telah merugikan kepentingan Pertahanan Keamanan Indonesia, lantas apa yang perlu dilakukan supaya semakin sempurna cengkeraman asing atas Indonesia, supaya semakin sempurna kehancuran Indonesia? Aneh memang, negara yang kaya raya sumber daya alam justru Semarang ini mayoritas penduduknya miskin…..

Apapun yang sudah terjadi kita harus tetap optimis untuk membenahi Indonesia yang tercinta ini. Saatnya kepemimpinan alternatif, yakni kepemimpinan Muda yang dijiwai semangat nasionalisme yang ditunaikan dengan kejujuran dan kerja keras. Hanya kepeminpinan mudalah menurut hemat penulis yang mampu menyelamatkan bangsa Indonesia dari kehancuran yang lebih dalam lagi. SAATNYA YANG MUDA MEMIMPIN……………
Baca Selanjutnya.....

Mulailah Melangkah…!!

Ada kisah menarik yang patut kita renungkan. Seorang pembuat jam bertanya kepada jam yang dibuatnya “Hai jam, mampukah kamu berdetak selama 31.104.000 kali dalam setahun?”
“Saya tidak sanggup tuan, itu terlalu banyak untuk saya,” jawab jam pesimis.
“Kalau begitu bagaimana jika 86.400 kali dalam sehari?” Tanya pembuat jam.
“Itu juga masih terlalu banyak tuan” jawab jam dengan bimbang.
“3600 kali dalam satu jam?” Tanya pembuat jam lagi.
“Banyak sekali itu,” tetap saja si jam ragu-ragu.
“Baiklah kalau begitu bagaimana jika kamu berdetak satu kali setiap detik?”
“Nah kalau segitu saya sanggup tuan” jawab jam dengan antusias.


Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh jam itu berdetak tanpa henti dan itu berarti ia telah berdetak 3600 kali dalam satu jam, 86.400 kali dalam satu hari dan 31.104.000 kali dalam satu tahun. Luar biasa….!!!

Seringkali kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang tampak terasa begitu berat di depan kita. Langkahkan satu kaki untuk memulai, maka kaki yang lain akan mengikuti. Terus dan terus begitu sehingga kita bisa berlari dengan cepat menyelesaikan apa yang kita anggap begitu berat akan menjadi begitu terasa mudah.

Jangan pernah berkata “tidak” sebelum kita mencoba. Life is not theory, life is action ! Hidup bukanlah teori, hidup adalah aksi ! Sing tung ciu she lik liang ! Action is power ! Tindakan adalah kekuatan…..

Jien li she ie ik puu, artinya perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama. Kita mungkin mempunyai sebongkah impian indah, segudang rencana, setumpuk ide cemerlang, tetapi semua itu tidak akan menghasilkan apapun, jika kita tidak berani memulai dengan langkah pertama.
E-sms.
Baca Selanjutnya.....

MENJADI PEMENANG

Beberapa saat yang lalu di Pujasera A1 Nagoya, penulis bertemu dengan seorang sahabat yang sudah cukup lama tidak pernah ada komunikasi baik secara langsung maupun lewat media elektronik. Dia bernama Liang Hwa biasa di sapa dengan sebutan Ahwa. Lewat pertemuan yang tidak begitu lama tersebut, penulis mendapat motivasi yang sangat luar biasa dari satu buah cerita yang dia sampaikan. Kira-kira cerita yang ia sampaikan seperti ini....


Alkisah di suatu daerah, ada seekor elang mempunyai sarang di atas pohon yang cukup besar. Elang tersebut hanya mempunyai satu buah telur. Di bawah pohon tersebut tinggal seekor ayam yang sedang mengerami beberapa telurnya.

Pada suatu hari, si Elang sedang pergi mencari makanan. Tiba-tiba angin bertiup cukup kencang sehingga menyebabkan pohon tempat elang bersarang bergoyang-goyang bak dilanda gempa bumi tektonik. Akibatnya, sarang Elang terhempas dan telurnya jatuh tepat ditempat telur-telur ayam di erami, tanpa diketahui si ayam.

Elang yang malang berusaha mencari telur yang hilang, namun meski dengan berusaha sekuat tenaga namun telur tak jua diketemukan. Hingga pada suatu hari ayam berhasil menetaskan telur-telurnya menjadi ayam-ayam kecil, termasuk Elang kecil. Ayam berfikir mungkin salah satu anaknya berbeda akibat kelainan fektor genetika.

Ketika ayam sedang mengajarkan anak-anaknya mencari makanan, elang mengetahui ada satu diantara anak ayam yang mempunyai kesamaan fisik dengannya. Elang berfikir mungkin itu adalah anaknya yang karena suatu hal menyebabkan telurnya terjatuh dan dierami ayam. Elang kemudian berfikir bagaimana cara untuk membuktikan hipotesa (dugaan) nya.

Pada saat yang tepat, ketika itu elang kecil sedang mencari makan sendirian, elang besar mendekatinya dan mengatakan bahwa dia adalah anaknya, bukan anak ayam. “Tidak” kata elang kecil. “Jelas-jelas aku anak ayam, buktinya aku tidak bisa terbang seperti saudara-saudaraku yang lain” lanjut elang kecil. “Coba kamu kepak-kepakkan sayapmu maka kamu akan bisa terbang seperti aku” kata elang besar dengan penuh keyakinan.

Maka elang kecil mencoba mengepak-mengepakkan sayapnya beberapa kali namun tidak bisa terbang juga. “Benar kan…, jelas aku bukan anak elang, buktinya tidak bisa terbang” kata ayam. “Coba lagi…..” perintah elang besar. Elang kecil kembali mencoba dan berhasil hingga ketinggian 5 meter , namun kemudian terjatuh lagi. “Benar kan…, aku sudah mencoba namun tidak bisa terbang juga. Jelas aku anak ayam” kata elang kecil dengan wajah murung. “Coba lagi... coba lagi... coba lagi..... coba lagi.....” perintah elang besar dengan penuh keyakinan.

Elang kecil kembali mencoba dan terus mencoba, hingga pada suatu saat dia berhasil terbang dan mampu mengendalikan kestabilan tubuhnya. Akhirnya dia yakin bahwa dia adalah anak dari si elang besar. Akhir cerita, kedua elang tersebut bersuka cita karena dapat bersatu dalam keluarga lagi..........

Dari cerita tersebut, dapat kita ambil pelajaran yang sangat berharga. Ketika kita ingin mencapai kesuksesan, maka kita tidak boleh menyerah dengan setiap rintangan yang ada di depan kita, baik yang kita ketahui maupun yang tidak kita ketahui. Berusaha dan terus berusaha dengan segenap kemampuan, maka kita akan menuai suatu hasil yang kita impikan.

Kita dilahirkan sebagai pemenang…!! Proses terciptanya kita bukan karena suatu kebetulan semata. Namun melalui suatu perjuangan, persaingan yang tidak mudah, karena harus mengalahkan berjuta-juta sel (sperma) yang pada akhirnya kita lah yang menjadi pemenang. Bukan hanya mengalahkan satu, dua, sepuluh, seratus, seribu.... namun JUTAAN. Sekali lagi kita ada karena sudah mampu mengalahkan bejuta-juta saingan kita.

Kita adalah pemenang, bukan pecundang...!!

Yang membuat kita tidak menang adalah ketika kita tidak berani mencoba dan terus mencoba akan kegagalan yang pernah kita lakukan. Kita sudah putus asa, menyerah…, hanya karena mencoba sekali atau dua kali namun belum berhasil. Dan yang lebih ironi lagi adalah ketika kita sudah mengatakan bahwa kita tidak mampu padahal kita belum pernah mencoba...

Yang membuat kita tidak menang adalah ketika kita hidup di lingkungan para pecundang yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sikap / attitude kita dan kita tidak punyai keberanian untuk meninggalkannya.

Yang membuat kita tidak menang adalah ketika kita takut membayangkan kemengan………..end

Saya (Penulis) sampai terbengong-bengong bak sapi ompong mendengar cerita sahabat (Ahwa) tersebut. Begitu dahsyat makna yang terkandung didalamnya dan bias mensugesti pikiran pemulis.

Terimakasih motivasinya Bro (=Brother)…..
E-sms
Baca Selanjutnya.....

Perlombaan Belalang & Anjing

Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik. Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling tinggi di antara sesama belalang yang lainnya. Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini. Sehari-harinya belalang tersebut melompat dari atas tanah ke dahan-dahan pohon yang tinggi, dan kemudian makan daun-daunan yang ada di atas pohon tersebut. Dari atas pohon tersebut belalang dapat melihat satu desa di kejauhan yang kelihatannya indah dan sejuk. Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi ke sana. Suatu hari, saat yang dinantikan itu tibalah. Teman setianya, seekor burung merpati, mengajaknya untuk terbang dan pergi ke desa tersebut..


Dengan semangat yang meluap-luap, kedua binatang itu pergi bersama ke desa tersebut. Setelah mendarat mereka mulai berjalan-jalan melihat keindahan desa itu.

Akhirnya mereka sampai di suatu taman yang indah berpagar tinggi, yang dijaga oleh seekor anjing besar. Belalang itu bertanya kepada anjing, “Siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan disini?” “Aku adalah anjing penjaga taman ini. Aku dipilih oleh majikanku karena aku adalah anjing terbaik di desa ini“, jawab anjing dengan sombongnya. Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati belalang muda. Dia lalu berkata lagi. “Hmm, tidak semua binatang bisa kau kalahkan. Aku menantangmu untuk membuktikan bahwa aku bisa mengalahkanmu. Aku menantangmu untuk bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi diantara kita“. “Baik“, jawab si anjing. “Di depan sana ada pagar yang tinggi. Mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut.”

Keduanya lalu berbarengan menuju ke pagar tersebut. Kesempatan pertama adalah si anjing. Setelah mengambil ancang-ancang, anjing itu lalu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati pagar yang setinggi orang dewasa tersebut tersebut. Kesempatan berikutnya adalah si belalang muda. Dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat. Namun ternyata kekuatan lompatannya hanya mencapai tiga perempat tinggi pagar tersebut, dan kemudian belalang itu jatuh kembali ke tempatnya semula. Dia lalu mencoba melompat lagi dan melompat lagi, namun ternyata gagal pula.

Si anjing lalu menghampiri belalang dan sambil tertawa berkata, “Nah belalang, apa lagi yang mau kamu katakan sekarang? Kamu sudah kalah.” “Belum“, jawab si belalang. “Tantangan pertama tadi kamu yang menentukan. Beranikah kamu sekarang jika saya yang menentukan tantangan kedua?” “Apapun tantangan itu, aku siap!“, tukas si anjing. Belalang lalu berkata lagi, “Tantangan kedua ini sederhana saja. Kita berlomba melompat di tempat. Pemenangnya akan diukur bukan dari seberapa tinggi dia melompat, dari diukur dari lompatan yang dilakukan tersebut berapa kali tinggi tubuhnya“. Anjing kembali yang mencoba pertama kali. Dari hasil lompatannya, ternyata anjing berhasil melompat setinggi empat kali tinggi tubuhnya. Berikutnya adalah giliran si belalang. Lompatan belalang hanya setinggi setengah dari lompatan anjing, namun ketinggian lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Dan belalang pun menjadi pemenang untuk lomba yang kedua ini.

Kali ini anjing menghampiri belalang dengan rasa kagum. “Hebat. Kamu menjadi pemenang untuk perlombaan kedua ini. Tapi pemenangnya belum ada. Kita masih harus mengadakan lomba ketiga“, kata si anjing. “Tidak perlu“, jawab si belalang. “Karena pada dasarnya pemenang dari setiap perlombaan yang kita adakan adalah mereka yang menentukan standard perlombaannya.

Pada saat lomba pertama kamu yang menentukan standard perlombaannya dan kamu yang menang. Demikian pula lomba kedua saya yang menentukan, saya pula yang menang.” Intinya adalah, kita semua mempunyai potensi dan standard yang berbeda tentang kemenangan. Adalah tidak bijaksana membandingkan potensi yang kita miliki dengan yang lain.

Kemenangan sejati adalah ketika dengan potensi yang kita miliki, kita bisa melampaui standar dirimu sendiri. Teman-teman, seberapakah tinggikah kita ‘melompat’? Dalam kehidupan, seringkali tanpa sadar kita mencoba membandingkan kemajuan dan perkembangan diri kita dengan standar orang lain. Dan seringkali lebih banyak kekecewaan daripada kebahagiaan yang didapat. Mengapa? Karena kita masing-masing dilahirkan dengan potensi yang berbeda, dengan bakat yang berbeda, dalam lingkungan yang berbeda, dan cara pandang yang berbeda tentang kehidupan. Cara yang tepat untuk mengukur seberapa jauh diri kita telah berkembang dan maju, adalah membandingkan diri kita saat ini dengan diri kita dimasa lalu. Apakah kita hari ini lebih baik dibanding setahun yang lalu? Apakah kita hari ini lebih bisa mengontrol emosi dibanding bulan lalu? Apakah kita hari ini lebih sehat dibanding kemarin? Apakah kita hari ini lebih bijaksana dibanding setahun yang lalu? Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain, namun kemenangan atas diri sendiri (E-Sms).
Baca Selanjutnya.....

AROGAN

Pada suatu malam, penulis bertemu kembali dengan sahabat Liang Hwa yang kemudian dia bercerita kembali tentang satu kisah...

Di suatu kampung, hiduplah seorang pemuda yang mempunyai hobi mengadu anjing. Guna menyalurkan hobinya, pemuda tersebut kemudian membeli seekor anjing berukuran besar, dari keturunan petarung dan lain-lain, pokoknya tidak ada yang kurang dari anjing tersebut. Anjing tersebut kemudian di beri nama Raja.


Raja ternyata mempunyai bakat petarung yang luar biasa. Setelah melewati masa gemblengan yang cukup berat dari sang pemuda, akhirnya raja menjadi anjing petarung yang tiada dua nya di kampung tersebut. Setiap anjing yang melihat raja kemudian lari terbirit-birit. Bahkan suatu ketika saat sang pemuda mengajak raja berkeliling kampung, anjing-anjing yang lain begitu melihat raja langsung tertunduk takut. Boleh dikata, setiap anjing di kampung tersebut hanya mencium bau raja saja sudah ketakutan

Sang pemuda menjadi bosan dengan hal tersebut karena tidak ada anjing yang bisa di adu dengan raja, yang tentunya sang pemuda tidak bisa menyalurkan hobi yang ia miliki. Kemudian pemuda menantang anjing-anjing di kampung sekitar untuk diadu dengan raja. Namun yang terjadi sama dengan dikampungnya, setiap anjing yang diadu dengan raja menuai kekalahan, bahkan tidak sedikit yang sampai mati. Begitu juga dikampung-kampung yang lain.

Karena tidak ada anjing yang bisa mengalahkan raja, sang pemuda menjadi sombong dan arogan. Setiap melihat anjing yang lain dia mengatakan bahwa anjing-anjing itu tidak berdaya, tidak mempunyai kemampuan, hanya sebagai pecundang dan lain sebagainya....

Ketika melewati pinggiran hutan, sang pemuda melihat ada seorang kakek yang sedang beristirahat di sebuah gubuk dan dilihatnya dia memiliki seekor anjing yang besar tapi sudah tua karena bulu-bulu di tubuhnya sudah rontok semua. Pemuda kemudian membangunkan si kakek. “kek..., bangun sebentar aku ingin mengadu anjing ku dengan anjing yang kakek miliki itu” kata pemuda. “Jangan nak..., aku sudah tua dan dia pun juga sudah tua. Lihatlah betapa bulu-bulunya sudah rontok semua. Kami sudah pensiun...” jawab kakek. “Tidak kek, pokoknya bisa nggak bisa aku ingin mengadu anjingku dengan anjing yang kakek miliki. Aku tidak puas ketika melihat ada seekor anjing tapi belum pernah dikalahkan oleh raja, anjingku. Dia paling hebat di dunia ini dan dia tidak terkalahkan” tantang pemuda dengan kesombongan dan kearoganannya. “Baik.. kalau engkau memaksa maka aku tidak bisa memilih. Ajak dia bermain-main sebentar panglima” kata raja lalu memberikan perintah kepada binatang kesayangannya.

Begitu mendapat perintah dari tuannya, tanpa basa-basi lagi raja dan panglima kemudian langsung saling serang-menyerang. Terjadi pertempuran yang sangat hebat. Satu menit…, dua menit… dan tiga menit telah berlalu. Sang Raja jatuh tersungkur, dan ketika di dekati oleh pemuda ternyata raja tewas dengan tubuh tercerai berai…

Pemuda menjadi heran dengan anjing si kakek, meski sudah tua dan tidak mempunyai bulu lagi namun bias mengalahkan raja dalam waktu yang sangat singkat. “Kek, apa jenis anjing kakek kok begitu mudah bisa mengalahkan raja, padahal di sudah tua sekali. Kakek beli dimana? Kakek beri dia makanan apa? Cara melatihnya bagaimana? “ tanya pemuda dengan menggebu-gebu. “Aku tidak tahu itu jenis anjing apa nak..., tidak ada perlakuan istimewa yang aku berikan kepadanya. Yang aku tahu Cuma satu, anjing yang anak sebutkan itu saat masih banyak bulunya disebut SINGA...” jawab kakek.

O... pantes aja si raja begitu mudah dikalahkah....he....he....he.... kata temenku Liang Hwa mengakhiri ceritanya.

Makna dari cerita tersebut adalah bahwa diatas kekuatan kita masih ada kekuatan lain yang mungkin kita tidak tahu dalam bentuk apa tapi belum apa-apa sudah sering kali kita remehkan keberadaannya. Diatas langit masih ada langit. Manusia diciptakan pasti mempunyai kelebihan dan juga kekurangan. Itu tidak bisa terbantahkan lagi. Hendaknya dengan kekuatan tersebut tidak menjadikan kita sombong dan arogan, apalagi hanya untuk menindas sesama, untuk kepentingan pribadi, untuk memuaskan nafsu hewanismenya.....

E-sms
Baca Selanjutnya.....

Menuju Puncak Sukses

Setiap orang ingin sukses ! Tidak hanya sekedar sukses, tapi benar-benar bisa meraih puncak sukses…... !! Tidak hanya sekedar cukup, tapi ingin berlebih dan kaya raya…... !! Tidak hanya sekedar sehat, tapi ingin benar-benar bugar…... !! Tidak ingin sekedar berkeluarga, tapi ingin benar-benar membahagiakan keluarga dan orang-orang yang dicintai…... !!. Tidak hanya sekedar hidup, tapi ingin berarti bagi sesamanya…... !!. Tidak ingin biasa-biasa saja, tapi ingin mencapai kemaksimalan dalam hidup ini…... !!. Tidak ingin hanya berada dilereng, tapi ingin meraih puncak sukses…... !!

Itulah hakekat hidup yang sebenarnya, yakni dapat memberikan sesuatu yang terbaik bagi siapapun, kapanpun dan dimanapun. Namun sering kali keingininan hanya sebatas mimpi tanpa bisa terwujud hanya karena kegagalan yang sifatnya sementara dan membuat apatisme untuk berbuat dan berbuat lagi.



Untuk meraih puncak sukses, ada cerminan dari empat (4) kelompok para pendaki gunung untuk menjadi kajian bersama.

1. Kelompok Pecundang

Sebenarnya orang ini ingin menikmati pemandangan yang luar biasa diatas puncak. Namun ketika melihat gunung yang menjulang tinggi didepannya, dia mengurungkan niatnya. Tidak berani naik karena takut capai, takut seandainya terjadi sesuatu ditengah perjalanan, takut kalau gagal ditengah jalan, dan banyak yang ditakutkan sehingga tidak melangkah sama sekali. Hidupnya hanya dikuasai oleh pikiran negatif.

Banyak orang yang memiliki mentalitas seperti ini. Ingin sukses, ingin kaya, ingin bahagia dan punya banyak keinginan. Tapi sayang, semua hanya sekedar keinginan dan tidak memiliki cukup keberanian untuk mewujudkannya.

Tentu saja mentalitas negatif seperti itu perlu dihindari. Jika ingin meraih puncak sukses, jangan biarkan segala bentuk ketakutan menghambat langkah. Jangan biarkan takut ditolak, takut dihina, takut diremehkan, takut kegagalan dan ketakutan-ketakutan yang lain. Lalu bagaimana agar mampu mengatasi ketakutan-ketakutan tersebut? Tidak ada pilihan lain kecuali harus melangkah sampai ke puncak sukses.

2. Kelompok yang Mudah Menyerah

Kelompok kedua ini memulai petualangannya dengan semangat yang luar biasa. Namun, ketika baru saja sampai dilereng pegunungan mereka mulai menggerutu karena lelah dan hawa dingin yang begitu menusuk. Mereka memutuskan untuk berhenti karena merasa pendakian itu terlalu berat. Tentu saja mereka yang memutuskan untuk berhenti dilereng bukanlah pendaki sejati.

Untuk mencapai sukses ada kalanya menghadapi banyak tantangan dan hambatan. Godaan untuk berhenti dan menyerah kerap kali muncul ketika mengalami kesulitan. Tapi ingatlah impian-impian untuk meraih puncak sukses. Bayangkan kesuksesan yang akan didapat ketika berada dipuncak. Bayangkan segala hal-hal yang akan membuat terus bertahan dan tidak akan pernah berhenti…!

3. Kelompok yang Berpuas Diri

Kelompok yang ketiga ini berhasil naik lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kedua. Kelompok ini tidak menyerah ketika menghadapi medan yang sulit maupun hawa dingin yang menusuk. Kelompok ini tetap bersemangat untuk mencapai pemandangan yang indah. Sampailah kelompok ini disuatu tempat yang cukup indah pemandangannya, ada bunga edelwis disana-sini, demikian juga tempatnya cukup nyaman untuk beristirahat. Mereka sangat senang dengan pendakian yang telah mereka capai, itu sebabnya mereka memutuskan untuk berhenti. Buat apa mendaki lebih tinggi kalau dari tempat itu mereka sudah melihat pemandangan yang cukup bagus?

Jangan biarkan “keindahan edelwis” dan “sedikit pemandangan” jadi berpuas diri yang akhirnya membuat tidak pernah mencapai puncak sukses. Kesuksesan yang didapat saat ini tidak boleh membuat berpuas diri. Terus melangkah hingga mencapai puncak sukses !!

4. Kelompok Pemenang Sejati

Semakin tinggi puncak yang didaki, akan semakin berat pula halangan dan tantangan. Namun, semakin tinggi puncak yang didaki maka semakin indah juga pemandangannya. Jikia ingin meraih puncak sukses, jangan pernah bersedia dihentikan oleh apapun dan siapaun juga. Jangan pernah bersedia dihentikan dengan penolakan, kegagalan, gosip, iri hati, pemecahbelahan atau rasa sakit yang dialami. Demikian juga, jangan pernah bersedia dihentikan oleh “edelwis” atau rasa berpuas diri saat mengecap sedikit kesuksesan. Raih puncak sukses, miliki mental pemenang…..!!!!

Eko Sumarsono, ST
Baca Selanjutnya.....

Ada Apa dengan Kegagalan

Anda tidak pernah dikatakan kalah sampai anda berhenti mencoba

Kita tidak akan pernah menemukan lautan yang baru kecuali kita memiliki keberanian untuk tidak melihat pantai

Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka. Tetapi kita seringkali terlalu lama memandang dengan kecewa pintu yang tertutup itu, sehingga kita tidak melihat pintu yang terbuka bagi kita.


Banyak kegagalan dalam hidup terjadi karena orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan karena mereka telah menyerah

Berlian adalah sebongkah batu yang telah melewati tekanan yang berat

99% dari kegagalan datang dari orang yang mempunyai kebiasaan membuat alasan (menyerah)

Hanya mereka yang tidak melakukan apa-apa (tidak pernah berbuat) yang tidak membuat kesalahan

Anda akan selalu melalui kegagalan pada jalan menuju sukses

Masa muda dan usia bukanlan soal waktu, tetapi soal pikiran. Tugas kita bukanlah menambah tahun-tahun dalam kehidupan, tetapi untuk menambah kehidupan dalam tahun-tahun tersebut

Setiap pengalaman kegagalan akan membawa langkah lebih dekat pada kesuksesan

Satu-satunya kegagalan yang benar terjadi karena kegagalan untuk memulai

Keraguan dan penundaan seringkali menjadi sumber kegagalan

Hanya karena sesuatu tidak berjalan seperti yang anda rencanakan, tidak berarti anda gagal dan tidak berguna

Orang yang tekun, memulai kesuksesan mereka ketika orang lain berakhir dalam kegagalan.

Kita seringkali dapat belajar lebih banyak dari kegagalan dari pada kesuksesan

Tidak ada yang lebih gagal selain dari pada kesuksesan karena kita seringkali tidak belajar banyak dari kesuksesan. Kita dapat belajar banyak dari kegagalan

Jatuh tujuh kali....., kedelapan berdiri.....!!!

Anda tidak gagal dalam sebuah ujian, anda hanya tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan

Masalahnya bukanlah apakah anda telah dijatuhkan, tetapi apakah anda mau bangkit lagi, itulah yang terbaik.

Orang yang giat berlatih menjadi lebih kuat dari pada yang tidak. Otot kita harus dilatih unruk membuat kita lebih kuat. Orang yang bekerja menjadi lebih aktif dari pada mereka yang hanya duduk di rumah dan tidak melakukan apa-apa...

Ketika seorang samuarai sejati pergi ke medan peperangan, ia selalu siap untuk mati. Tetapi seringkali musuhnya yang akhirnya mati

Ia yang tidak pernah berbuat apa-apa, tidak akan pernah mendapatkan penemuan baru

Saya tidak tahu apa kunci kesuksesan, tetapi kunci dari kegagalan adalah dengan berusaha untuk menyenangkan semua orang

Orang yang memiliki karakter terbesar di dunia adalah mereka yang harus berjuang menghadapi segala macam penolakan dan kekerasan

Ketika kita gagal, kita hanya belum belajar bagaimana melakukan sesuatu

Kegagalan terbesar adalah kegagalan untuk mencoba

Mengambil resiko bukan berarti kita harus melakukan sesuatu yang bodoh

Bukanlah dosa untuk mencoba dan gagal. Dosa yang sesungguhnya adalah jira tidak mau mencoba

Jika anda berpikir akan cala, anda sebenarnya sudah cala

Seseorang yang gagal bukanlah seorang yang gagal sampai ia mulai menyalahkan orang lain

Tidak ada seorangpun yang pernah menjadi besar dan baik kecuali melalui banyak kesalahan besar

Seseorang yang telah melakukan kesalahan dan tidak berusaha untuk memperbaikinya, itu bearti ia sedang membuat kesalahan lain

Kegagalan adalah statu peristiwa, bukan orangnya….


LUPAKAN YANG TELAH BERLALU,
MASA LAMPAU SUDAH PERGI
SAMBUT HARI ESOK DENGAN KEPASTIAN…….!!!


Sumber: Diambil dari banyak referensi
Baca Selanjutnya.....

Penggalan Kata-Kata Bijak

Kata Bijak 1

Nothing in the world can take the place of persistence
Talent will not: nothing is more common than unsuccessful men with great talent.
Genius will not: unrewarded genius is almost a proverb
Education will not: the world is full of educated derelicts.
Persistence, determination alone are omnipotent.

Remember…!
Yesterday is experience, to day is reality and tomorrow is expectation. The full men is make expectation come to the reality by reflecting it to the experience in the past.


Be successful:

  • Delaying of gratification
  • Acceptance of responsibility
  • Dedication of truth
  • Balancing

Kata Bijak 2

  • Bila ingin menghasilkan sesuatu dengan hitungan hari, maka tanamlah bunga....
  • Bila ingin menghasilkan sesuatu dengan hitungan bulan, maka tanamlah padi.
  • Bila ingin menghasilkan sesuatu dengan hitungan tahun, maka tanamlah pohon.
  • Bila ingin menghasilkan sesuatu dengan hitungan jangka panjang, maka tanamlah GAGASAN / IDE TERENCANA.

Kata Bijak 3


Ya Allah…..
Apabila aku menyembah-Mu cuma karena takut kepada-Mu, maka lemparkan aku kedalam neraka-Mu…
Dan apabila aku menyembah-Mu sekedar menginginkan surga-Mu, maka jauhkan aku dari nya…

Tetapi.....,
Jika aku menyembah kepada-Mu karena ke Maha Muliaan wajah-Mu, maka janganlah Engkau halangi aku untuk selalu melihat-Mu, mencintai-Mu....


Kata Bijak 4

Kelebihan dan kekuatan akan menjadi malapetaka terdahsyat yang akan menghancurkan dan membinasakan diri kita bila kita berjalan pada kesombongan, kepongkahan...., dengan semua itu.

Sombong adalah sifat dasat manusia. Sombong akan selalu muncul dari terkecil keberhasilan, berkambang.... dan menjadi besar hingga menutup qolbu.

Mampukah kita lari dan meniggalkannya menuju kerendahan hari? Karena dengan kerendahan hatilah maka kita merasa tidak memiliki apa-apa. Hati, pikiran dan jasmani kita senantiasa akan termotivasi menghasilkan terbaik dalam ridho Allah SWT...



Kata Bijak 5

Agar rezeki melimpah:

  • Terus dan terus berusaha
  • Perbanyak istighfar
  • Tunaikan hak harta
  • Perbanyak silaturrahmi
  • Pertebal kekuatan tawakal.

Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan diperpanjangkan usianya maka sambunglah silaturrahmi... (HR. Bukhori & Muslim)

Rezeki tidak semata-mata harta benda:
Keturunan yang shaleh adalah rezeki
Ilmu yang banyak dan bermanfaat bagi umat adalah rezeki
Rasa aman dan damai adalah rezeki
Lahir, hidup dan kematian dalam iaman dan islam adalah rezeki yang tiada tara.

“….. sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga meraka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…..”
( QS. Ar Rad: 11 )

Maka……, BERUSAHALAH……. Jangan mengenal istilah putus asa dalam hidupmu……!!


Kata Bijak 6

Lima (5) hal yang menentukan doa terhambat dikabulkan oleh Allah SWT (Ibrahim ibnu Adhan, seorang sufi dari syiria) :

  1. Engkau mengaku mengenal Allah, bermakrifat, tetapi tidak mau menjalankan apa yang diperintahkanNya.
  2. Engkau mengaku pengikut Rasululloh Muhammad SAW, tetapi tidak mau mengikuti sunah-sunah nya.
  3. Engkau mengaku Al Quran sebagai kitab mu, tetapi tidak mau mengamalkan nya justru apa yang kamu lakukan bertentangan dengan nya.
  4. Engkau mengaku syaitan sebagai musuh mu, tetapi ajakannya sering engkau ikuti.
  5. Engkau sering membicarakan aib orang lain, tetapi aib dirimu tidak pernah engkau pedulikan dan melakukan instropeksi.
Baca Selanjutnya.....

Nasehat-Nasehat Kepada Sahabat

By: Eko Sumarsono


Nasehat kepada Sahabat 1

Wahai sahabat…..,
Sungguh didepan mu ada bahaya besar dan peristiwa yang mengejutkan engkau, yang pasti harus engkau lewati. Mungkin engkau mampu melewatinya dengan selamat, tetapi mungkin juga engkau akan mati karenanya, binasa karenanya !

Wahai sahabat…..,
Coba engkau bayangkan seolah-olah engkau berada seorang diri, sedang engkau menghadapi kematian, pengadilan, hisab, surga dan neraka. Dan dari sekalian yang engkau hadapi itu, renungkanlah yang terdekat kepadamu, dan tinggalkanlah lainnya……




Nasehat kepada Sahabat 2

Sahabat…..,
Bertawakallah kepada Allah pencipta mu. Dan yakinlah tanpa ragu bahwa Dia lah pemberi rezeki mu, karena apa yang menjadi rezeki mu tidak akan luput dari Nya…., walau berada di dasar lautan yang paling dalam sekalipun…

Sahabat…..,
Raihlah keberhasilanmu, cukupilah usaha mu dengan jalan yang halal. Karena barang siapa yang kekurangan maka akan ditimpa 3 hal: pertama tipis agamanya, kedua lemah akalnya dan ketiga hilang kewibawaannya. Dan yang lebih besar dari ketiga hal tersebut adalah DIREMEHKAN MANUSIA…….


Nasehat kepada Sahabat 3

Wahai sahabat…..,
Ingatlah bahwa hidup itu hanya sekali…. Tapi mengapa engkau masih diam ditempat, stagnan, guna membangun kemandirian diri yang dijiwai dengan semangat islami....

Ingatlah wahai sahabat.....,
Jagalah kehormatan diri dengan prinsip kemandirian. Jangan gadaikan kehormatan demi sesuap nasi, sekeping receh. Maka hindari ketergantungan akan sesuatu hal dalam melangkah. Jangan engkau menjadi beban bagi orang lain / kelompok lain siapapun itu, dan berusahalah membalasnya dengan apa yang dapat engkau lakukan. Siapkah engkau untuk itu? Sudahlkah engkau BERANI mulai melangkah......, dari bawah sekali..., dengan keprihatinan....., untuk menjadi sukses...?

Sahabat.....,
Janganlah engkau tertipu dengan makhluk yang bernama GENGSI. Buanglah gelar sarjana mu kalau itu membuat mu merasa gengsi untuk mulai dari bawah. Buanglah harkat, derajat, status yang merasa WAH bila itu membuatmu GENGSI....

Ingat sabahat.....,
Takut, gengsi, akan menjadi penghalang bagi langkah-langkah meraih keberhasilan. Kalau takut resiko JANGAN HIDUP. Kalau gengsi untuk melangkah, maka makanlah gengsi itu, jangan makan nasi....! nikmatilah gengsi itu, jangan nikmati hasil....

Wahai sahabat.....,
Mulailah....., bulatkan tekad untuk berusaha mandiri. Jangan takut kegagalan, tapi nikmatilah proses yang dapat membuat engkau semakin berarti. Jadilah pribadi yang sukses, kuncinya: pertama mulailah melangkah dari diri sendiri, kedua mulailah dari hal terkecil (karena tidak ada yang besar kecuali dari rentetan-rentetan kecil) dan ketiga mulailah melangkah saat ini..... dan yang terpenting dari semua adalah ketika engkau sudah berusaha, maka bertawakallah kepada Allah....., karena engkau ada, engkau berproses dan engkau kembali adalah kehendakNya.

Menolah tunduk dan bangkit menuju kemandirian pribadi yang dijiwai semangat islami, karena mundur adalah pengecut.....


Nasehat kepada Sahabat 4

Wahai sahabat…..,
Pasrahkan dirimu, lepaskan keangkuhan mu, maka engkau akan mengenal hakekat cinta… rada pedih karena berpisah darinya, hasrat yang membara untuk meraih dan mendapatkannya…, jadikan keduanya teman hidup mu !

Wahai sahabat…..,
Jika engkau seorang pecinta, beranikan dirimu terbakar oleh api pengorbanan, jangan berkeluh kesah ketika ia menyayat mu dengan pisaunya. Nikmatilah setiap luka yang engkau peroleh darinya…., rayakan kematian mu olehnya…., karenanya, ditangannya….

Karena ….,
Cinta adalah tarikan nafas dari lautan perasaan, kesucian, keagungan, yang datang bersama keabadian dan kebenaran sejati…. Yakni kebenaran yang lahir dari jiwa yang suci, yang dijiwai semangat illahi……


Nasehat kepada Sahabat 5

mimpi yang hilang - 1)

Sobat...!!
aku tau apa yang kau rasakan,
apa yang kau harapkan...apa yang kau inginkan...dalam
bingkai imajinasimu,
walaupun dengan keterbatasanku tentang dirimu!!

Tentang hakekat cinta?? aku tak tau apa itu
karena yang kurasa cinta itu tidak pernah memihak
padaku, saat ku mendekat dia menjauhiku...saat ku
memerlukannya dia tiada hadir..
saat ku memohon dia tak pernah datang

Yang ku yakini..
Cinta itu indah, karena ia bekerja dalam ruang
kehidupan yang luas. Inti dari cinta itu
memberi...memberi untuk orang yang dicintainya..untuk
lebih baik dan berbahagia karenanya. Untuk
'menerima'..itu efek dari cinta. Ia tidak suka
berjanji, tapi begitu memutuskan untuk mencintai ia
segera membuat rencana untuk memberi, ia bekerja dalam
diam dan sunyi untuk setiap rencananya.

Cinta adalah cerita tentang seni menghidupkan hidup,
menciptakan kehidupan bagi orang-orang yang hidup,
untuk memaknai hidup, agar hidup lebih hidup.

Cobalah bertanya pada diri sahabat, apa yang sahabat
inginkan dari cinta itu?? apa yang telah sahabat
lakukan karena cinta... dan untuk cinta??
Karena yang ku tau, cinta itu ada di dekat sahabat, ada
di hati sahabat, dari jiwa sahabat. Tinggal sahabat yang
menentukan akan membawa cinta itu kemana?? dan untuk
apa??...
Walaupun mungkin terkadang redup dengan
bungkai-bingkai imajinasi itu...

Yang ku tau
hanya satu...hakekat cinta yang abadi nan agung...
cinta dari Rabb-ku..cinta selalu hadir dalam setiap
tarikan nafasku..cinta yang tak pernah redup...untuk
hari ini...esok...dan selamanya...
Begitu juga dengan dirimu sahabat....
Doaku untuk sahabat..!!!




Nasehat kepada Sahabat 6

(mimpi yang hilang - 2)


HANG NADIM BATAM...4 tahu yang lalu!!! seperti ada yang tertinggal dan hilang dalam kehidupanku di sana... saat ku melangkah pergi, entah apa namanya,,,,tapi aku merasa ada yang hilang!!! Hilangan sisi kalbu... dan membuat ku hampa....
Kapan kan kutemukan kembali??? Dimana??? dan kemana kan ku cari lagi??
.................sesuatu yang hilang itu....entah apa namanya.....
Namun semua adalah kenyataan yang harus terjadi......

Mimpi....bersama siapa kan kuraihnya...?? bersama siapa kan ku wujudkan....???
Mimpi....!!! terkadang aku pun ragu dengan mimpi-mimpi ku!!! Ragu tuk melangkah... dan selalu kegamangan menyelimuti hati ini....
Kapan kuraih mimpiku....????

HANG NADIM BATAM 4 tahu yang lalu....ada yang tertinggal
disana......ada yang hilang dari dalam diri ini....ada
yang hilang dari mimpi ini....saat ku melangkah
pergi....entah apa itu namanya....hilang........
Tapi ku berharap...suatu saat akan kutemukan lagi.....!!!

Baca Selanjutnya.....

Nyanyian-Nyanyian Hati

By: Eko Sumarsono


Nyanyian Hati 1

E ntah dimana nyanyian hati tersembunyi,
K epada mu wahai sang jiwa yang mengangkasa,
O leh suatu tirani yang menghampar hampa…

S eraut wajah keriput kembali bersujud,
U ngkapkan simphony asa abadi,
M enggapai nuansa dalam ketidakberdayaan,
A ral, coba menghiasi tetapan hati...
R aih imajinasi terbingkai nurani...
S ingkap tabir dari kabut-kabut jati diri.
O h....., betapa lelah pencarian ini...
N uansa kasih nan abadi bagi seseorang
O rang yang sinting.... dan Gila....!!!!



Nyanyian Hati 2

Sepenggal kata terucap,
Meluncur dari impian angan semata,
Kini....,
Hati tak dapat ingkat akan sepenggal kata mengikat
Kata Cinta .....!!
Meski telah mendua
Dalam susuri lorong-lorong asa...

Terduduk, termenung....
Sesali akan sebuah kodrat
Namun.....,
Kisah tak dapat ingkar dalam pengembaraan.

Takut, bimbang....
Menyatu dalam arungi sang waktu.
Tentang harapan dan penantian...,
Yang ternoda di saat-saat kapan....

Sepenggal kata kembali terucap,
Kata sesal pada sang jiwa......


Nyanyian Hati 3


Nyanyian-nyanyian hati nuansa kelabu
Datang dari lorong-lorong kegelapan
Hitam..., pekat....
Menyatu dalam ruang waktu yang bisu
Ingatkan kembali asa tertuang
Bangunkan mimpi yang tercerai
Hingga...., kehampaan merajai nurani
Terbang, musnah...., bersama kepulan-kepulan asap.

Gila...., sinting....., atau pengecut...???
Ternyata mereka tidak tahu...., diam bagai bungkahan-bungkahan batu yang membeku.
Pasrah....., menanti sinar emas mentari...
Yang datang dan pergi dalam pancaran kehidupan...,
Harapan keabadian.....
Antara ada dan tiada......!!!

Langkah kaki mulai goyah....
Tatapan-tatapan mata pudar tak terarah...
Dan jasad telah mati dinegeri tak bertuan...
Tapi belum terkubur......, tak ada kain kafan, tak ada batu nisan....!!!

Semua harapan hanya angan,
Selaksa kata hanya bungkam,
Aku....., kamu....., atau siapa ?

Secangkir kopi serta sebatang rokok
Temani setiap mimpi dan ilusi
Yang hampir padam.....
Dalam curahan gerimis-gerimis tak beraturan
Tuk ungkapkan kata nuansa.....,
Nuansa kelabu dari koridor masa lalu.....!!!


Nyanyian Hati 4

Alunan simphony mendayu syahdu,
Iringi langkah-langkah tak terarah
Dalam kesendirian....,
Keheningan sang waktu,
Kehampaan sang jiwa,
Yang dipenuhi oleh percih darah perjuangan..
Noda....., dosa...., bercampur menjadi satu.

Seribu kata kembali terucap,
Selaksa angan kembali berkumandang,
Lontarkan asa tercinta,
Singkapkan tabir yang telah menghitam,
Hempaskan nurani yang mengapung,
Diantara puing-puing cita
Yang tumbuh dan berkembang diawal penantian...

Kandas…. membentur karang,
Terdampar…. pada pulau yang gersang,
Merayap…. dalam seribu khayal
Terbangkan sekelumit makna
Datangkan sebuah jiwa
Dalam kebisuan, keangkuhan, ketakberdayaan....

Angan terdiam dalam kebimbangan
Memungut kata yang tercampak dalam kepalsuan
Hingga tanpa sadar....
Sanubari telah tertancap sebuat belati.....!!!


Nyanyian Hati 5

Tawa kecil dari sudut belakang
Selaksa kata mengurai angan
Semua tak peduli,
Dengan sejarah yang terjadi...

Bosan, jenuh, dan mata menjadi sayu
Malu melihat pesona ekspresi.
Pada mu....,
Pada nya....,
Pada semua yang nyata...

Aku......, semakin tak peduli
Kuterawang masa lalu nan galau
Ku tatap langit-langit ruang kerja ku
Semua kosong tak bermakna....

Ku singkap tirai hitam yang menghampar
Ku tekan semua angan kelabu
Tuk ubah kata cerita
Dari istana seribu harapan....

Aku....., mulai lapar !
Aku....., haus....!!
Lapar akan tarikan nafas dari lautan perasaan...
Haus kedamaian nurani....
yang tlah lama terkoyak dan menggores sanubari
yang mulai kering malam tadi...

Aku...., terjaga dari tidurku
Dari semua impian,
Semua khayalan....,
Mengapa...???
Ternyata smua telah berlalu.
Dan lembaran pun tlah berubah
Yang tanpa sadar menuntunku
Untuk bangkit dari ketakberdayaan....


Nyanyian Hati 6

Berlari menyusuri garis kehidupan
Menyingkap tirani angan hitam
Merengkuh asa terpendam
Menggapai alam khayalan
Dalam susunan aksara tak bermakna....

Berlari dan terus merenda hari
Dengan senandung cinta yang kulantunkan
Untuk mu yang sedang sakit jiwa
Dan menunggu bius-bius kesadaran

Padahal.....,
Kian lama kian mencekik
Membelit dalam ketidakberdayaan
Mengikis sebuah angan
Yang terpendam dan sirna bersama bayangan
Aku...., kamu..... menjadi batu ???

Ingin teriak lantang namun mulut menjadi bungkam,
Mengulum butiran-butiran salju yang membeku dan membatu
Hingga tulang menjadi kelu...

Mencoba dalam ketidakmampuan,
Sendiri dalam keterpakuan...
Dalam lorong-lorong keheningan...
Lorong kegelapan,
Tanpa arah dan tujuan.....
Tanpa pertanyaan.....,
Tanpa jawaban....

Kucoba menerawang dalam kebisuan,
Mengkumandang dalam kepekatan,
Bergayut dalam kebimbangan,
Berlutut dalam sujud panjang.
Namun....,
Langkah menjadi tak terarah
Pelarian tak pernah sampai
Tanpa tahu......
Dimana....., kapan......


Kaki tlah lelah untuk melangkah
Berlari mengejar jati diri yang goyah
Di sela tetes-tetes embun harapan
Tetes air mata....,
Dan tetes darah nestapa
Dari seorang teman....., dan lawan....
Tuk ungkapkan sekelumit cerita tanpa makna
Cerita cinta kepada sang jiwa....
Baca Selanjutnya.....

Cinta dan Kawan


Satu hari CINTA & KAWAN berjalan dalam sebuah kampung...

Tiba-tiba CINTA terjatuh dalam telaga...
Kenapa??
Karena CINTA itu buta...

Lalu KAWAN pun ikut terjun dalam telaga...
Kenapa??
Karena... KAWAN akan buat apa saja demi CINTA !!


Di dalam telaga CINTA hilang...
Kenapa??
Karena... CINTA itu halus, mudah hilang kalau tak dijaga, sukar dicari apalagi dalam telaga yang gelap...

Sedangkan KAWAN masih Lagi mencari-cari dimana CINTA & terus menunggu....
Kenapa??
Karena... KAWAN itu sejati & akan kekal sebagai KAWAN yang setia...

So, HargaiLah KAWAN kita selagi kita terasa Dia BERARTI....
Walau kita punya couple, teman tetap yang paling setia,,,
walau kita punya harta banyak, teman tetap yang paling berharga....

Baca Selanjutnya.....

Kisah Tentang Cinta

Alkisah di sebuah pulau kecil, tinggallah benda abstrak, bernama CINTA, KEKAYAAN, KECANTIKAN, KESEDIHAN dan KEGEMBIRAAN. Pada awalnya mereka hidup bersama-sama dengan aman dan saling memerlukan. Namun pada suatu hari, tiba-tiba badai datang menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba bergelombang dan menimbulkan ombak yang sangat besar dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni di pulau itu segera berusaha menyelamatkan diri. CINTA sangat bimbang karena ia tidak pandai berenang dan tidak memiliki perahu. Ia berdiri di tepi pantai untuk meminta bantuan. .


Air semakin naik membasahi kaki CINTA. Tidak lama kemudian, kelihatan KEKAYAAN sedang mengayuh perahu."KEKAYAAN! KEKAYAAN! tolonglah aku!" teriak CINTA. Dengan segera KEKAYAAN menjawab, "ohh! maafkan aku, CINTA!" kata KEKAYAAN. "Perahuku telah penuh dengan semua hartaku. Aku tak dapat membantumu bersama, nanti perahu ini akan tenggelam. Disamping itu tak ada ruang lagi untuk kau di perahuku ini." CINTA amat sedih sekali, namun kemudiannya dia melihat KEGEMBIRAAN melintasi di depannya dengan sebuah perahu."KEGEMBIRAAN! tolonglah aku!" teriak CINTA. KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena dia telah menjumpai sebuah perahu, dia langsung tidak mendengar teriakan CINTA. Air semakin meninggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik.

Tidak lama selepas itu, lalulah KECANTIKAN didepannya. "KECANTIKAN! bawalah aku bersamamu!" teriak CINTA." Wah CINTA, kamu sudah basah dan kotor. Aku tak boleh membawamu bersama bersama, nanti kau akan mengotorkan perahuku yang indah ini." Sahut KECANTIKAN. CINTA amat sedih mendengarnya.

CINTA mulai menangis terisak-isak. "apa kesalahan ku, mengapa semua orang tidak mempedulikan aku?". Ketika CINTA sedang menangis , lalulah pula KESEDIHAN denngan perahunya. "oh, KESEDIHAN, bawalah aku bersamamu," kata CINTA. "Maaf CINTA, aku sedang bersedih dan aku ingin bersendirian......, " kata KESEDIHAN sambil terus mendayung perahunya. CINTA sudah putus asa. air semakin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA terus berharap agar dirinya akan diselamatkan orang. Dia berdoa kepada tuhan. "Oh Tuhan, tolonglah aku, apa akan terjadi pada dunia tanpa aku, tanpa CINTA?" pada saat yang kritikal itu, tiba-tiba terdengar suara memanggil, "CINTA! mari cepat naik ke perahuku!". CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua berjanggut panjang memutih sedang mendayung perahunya. CINTA pun naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. kemudian setibanya di suatu pulau yang berhampiran, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera meninggalakan pulau itu. Pada saat itulah, baru CINTA sedar bahwa dia tidak mengetahui siapakah gerangan orang tua itu yang baik hati dan telah menyelamatkannya itu. CINTA segera bertanya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang itu? "oh, orang tua tadi? dia adalah 'WAKTU.' " kata orang itu. CINTA pun bertanya lagi. "tapi mengapa dia menyelamatkan aku? aku tak mengenalinya, sedangkan kawan-kawan yang mengenaliku langsung tidak mahu menolongku," tanya CINTA keheranan. "sebab, hanya WAKTUlah yang tahu betapa berharganya CINTA itu....." kata orang itu. setelah itu, pahamlah CINTA akan dirinya di dunia ini.
Baca Selanjutnya.....

Beda Negara Kaya dan Negara Miskin

Perbedaan antara negara berkembang (miskin) dan negara maju (kaya) tidak tergantung pada umur negara itu. Contohnya negara India dan Mesir, yang umurnya lebih dari 2000 tahun, tetapi mereka tetap terbelakang (miskin)...
Mesir

India

sisi lain –Singapura, Kanada, Australia & New Zealand– negara yang umurnya kurang dari 150 tahun dalam membangun, saat ini mereka adalah bagian dari negara maju di dunia, dan penduduknya tidak lagi miskin.


Ketersediaan sumber daya alam dari suatu negara juga tidak menjamin negara itu menjadi kaya atau miskin.

Jepang mempunyai area yang sangat terbatas. Daratannya, 80% berupa pegunungan dan tidak cukup untuk meningkatkan pertanian & peternakan. Tetapi, saat ini Jepang menjadi raksasa ekonomi nomor dua di dunia. Jepang laksana suatu negara “industri terapung” yang besar sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia dan mengekspor barang jadinya.

Swiss tidak mempunyai perkebunan coklat tetapi sebagai negara pembuat coklat terbaik di dunia. Negara Swiss sangat kecil, hanya 11% daratannya yang bisa ditanami. Swiss juga mengolah susu dengan kualitas terbaik. (Nestle adalah salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia). Swiss juga tidak mempunyai cukup reputasi dalam keamanan, integritas, dan ketertiban – tetapi saat ini bank-bank di Swiss menjadi bank yang sangat disukai di dunia.

Para eksekutif dari negara maju yang berkomunikasi dengan temannya dari negara terbelakang akan sependapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kecerdasan

Ras atau warna kulit juga bukan faktor penting. Para imigran yang dinyatakan pemalas di negara asalnya ternyata menjadi sumber daya yang sangat produktif di negara-negara maju/kaya di Eropa

Lalu……. apa perbedaannya?

Perbedaannya adalah pada sikap/perilaku masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan pendidikan.



Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti/mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan sebagai berikut:
Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari
Kejujuran dan integritas
Bertanggung jawab
Hormat pada aturan & hukum masyarakat
Hormat pada hak orang/warga lain
Cinta pada pekerjaan
Berusaha keras untuk menabung & investasi
Mau bekerja keras
Tepat waktu

Di negara terbelakang/miskin/ berkembang, hanya sebagian kecil masyarakatnya mematuhi prinsip dasar kehidupan tersebut.

Kita bukan miskin (terbelakang) karena kurang sumber daya alam, atau karena alam yang kejam kepada kita.

Kita terbelakang/lemah/miskin karena perilaku kita yang kurang/tidak baik.
Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang akan memungkinkan masyarakat kita pantas membangun masyarakat, ekonomi, dan negara.

Kita harus mulai BERUBAH dan BERTINDAK!
Karena yang terbaik adalah ketika ……. PERUBAHAN HARUS DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI.
E-sms.

Baca Selanjutnya.....

Sastra Jayabaya

Iki sing dadi tandane zaman kolobendu
1. Lindu ping pitu sedino
2. Lemah bengkah
3. Manungsa pating galuruh, akeh kang nandang lara
4. Pagebluk rupo-rupo
5. Mung setitik sing mari akeh-akehe pada mati

Zaman kalabendu iku wiwit yen:

1. Wis ana kreto mlaku tampo jaran
2. Tanah jawa kalungan wesi
3. Prau mlaku ing nduwur awang-awang
4. Kali ilang kedunge
5. Pasar ilang kumandange
6. Wong nemoni wolak-walik ing zaman
7. Jaran doyan sambel
8. Wong wadon menganggo lanang

Zaman kalabendu iku koyo-koyo zaman kasukan, zaman kanikmatan donya,
nanging zaman iku sabenere zaman ajur lan bubrahing donya.

Mulane akeh bapak lali anak, akeh anak wani ngalawan ibu lan nantang bapak, sedulur pada cidro cinidro, wong wadon ilang kawirangane, wong lanang ilang kaprawirane, akeh wong lanang ora duwe bojo, akeh wong wadon ora setia karo bojone, akeh ibu pada ngedol anake, akeh wong wadon ngedol awake, akeh wong ijol bojo, akeh udan salah mongso, akeh prawan tuwo, akeh rondo ngalairake anak, akeh jabang bayi nggoleki bapake, wong wodan ngalamar wong lanang
Wong lanang ngasorake drajate dewe, akeh bocah kowar, pondo murah regane, rondo ajine mung sak sen loro, prawan rong sen loro, dudo pincang payu sangang wong.

Zamane zaman edan :
• Wong wadon nunggang jaran
• Wong lanang lungguh plengki
• Wong bener tenger-tenger
• Wong salah bungah-bungah
• Wong apik ditapik-tampik
• Wong bejat munggah pangkat
• Akeh ndandhang diunekake kuntul
• Wong salah dianggap bener
• Wong lugu kebelenggu
• Wong mulyo dikunjara
• Sing culika mulya, sing jujur kojur
• Para laku dagang akeh sing keplanggrang
• Wong main akeh sing ndadi
• Linak lijo linggo lica, lali anak lali bojo, lali tangga lali konco
• Duwit lan kringet mug dadi wolak-walik kertu
• Kertu gede dibukake, ngguyu pating cekakak
• Ning mulih main kantonge kempes
• Krungu bojo lan anak nangis ora di rewes

Abote koyo ngopo sa bisa-bisane aja nganti wong kelut,keliring zaman kalabendu iku.

Amargo zaman iku bakal sirno lan gantine joiku zaman ratu adil, zaman kamulyan. Mula sing tatag, sing tabah, sing kukuh, jo kepranan ombyak ing zaman Entenana zamanne kamulyan zamaning ratu adil.
Baca Selanjutnya.....

Tahukah Anda




Tahukah anda kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?

Tahukah anda kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?

Tahukah anda kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah : Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku .


Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian warna merah lebih yakin kepada dirinya sendiri?

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian kuning adalah orang yang menikmati kecantikannya sendiri?

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian hitam adalah orang yang ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan pengertian anda?

Tahukah anda kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut dikembalikan dua kali lipat?

Tahukah anda bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung? Tapi tahukah anda bahwa hal tsb akan lebih bernilai saat anda mengatakannya dihadapan orang tsb?

Tahukah anda kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan anda tsb pasti dikabulkan?

Tahukah anda bahwa anda bisa mewujudk an impian anda, spt jatuh cinta,menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan keyakinan,dan jika anda benar2 tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda lakukan.

Tapi jangan percaya semua yang saya katakan, sebelum anda mencobanya sendiri, jika anda tahu seseorang yang benar2 butuh sesuatu yg saya sebutkan diatas, dan anda tahu anda bisa menolongnya, anda akan melihat bahwa pertolongan tsb akan dikembalikan dua kali lipat.

Hari ini, bola PERSAHABATAN ada dilapangan anda, kirim ini kepada orang yang benar2 sahabat anda (termasuk saya jika saya juga sahabat). Juga,jangan merasa kecewa jika tidak ada seseorang yang mengirimkannya kembali kepada anda, anda akan mengetahui bahwa anda akan tetap menjaga bola untuk orang lainnya.

Baca Selanjutnya.....